Alasan menjadikan orang lain sebagai saingan




 Ada yang menjelaskan jika hidup sebuah perlombaan. Namun, cukup banyak juga yang menyangkalnya. Tetapi, makin majunya tehnologi membuat kita gampang melihat kehidupan seseorang.

Dimulai dari performa, prestasi, sampai kebahagiaan. Hal itu yang seringkali membuat kita memperbandingkan. Ditambah lagi bila orang itu ialah orang dekat yang menurut kita secara start hampir sama. Misalkan, rekan saat sekolah, tetangga, bahkan juga saudara.

Bukannya memberikan เล่นบอลออนไลน์ dukungan atau turut senang, hati tersaingi seringkali malah berasa. Sampai tebersit pemikiran, kok ia dapat demikian, sich? Kok saya gini-gini saja. Lantas berlomba-lomba menyaingi apa yang ia punyai. Saingan dalam sebuah perlombaan, prestasi, atau usaha itu lumrah. Atau kompetisi dalam kebaikan dengan arah pahala atau ridha Si Pembuat.

Tetapi, saingan di kehidupan yang mempunyai tujuan untuk membikin berkesan setiap orang, hmm, coba pikir-pikir kembali, dech. Berikut ialah beberapa argumen mengapa tidak perlu saingan dengan orang lain.

Buat yang muslim, tentu memahami dengan hadist yang mengatakan jika segala hal tergantung pada niat. Kita akan memperoleh segala hal sesuai niat.

Misalkan, saat beli suatu hal yang kurang diperlukan. Karena tujuannya menandingi orang pada akhirnya hanya bisa borosnya saja.

Sampai kapan ini terus? Bila perlombaan mempunyai periode waktu, karena itu ini belum pasti. Kemungkinan kompetisi terus akan terwujud walau satu diantaranya dirasakan memenanginya.

Karena, karakter manusia yang tak pernah senang bisa saja memengaruhi jalannya kompetisi. Kemungkinan sekarang ini kamu memenangi kompetisi dengan 1 orang. Di lain waktu, bisa saja pilih orang yang lain untuk berkompetisi.

Peluang lain, orang yang dibawa saingan cuek dan tidak sadar jika kamu menjadikan saingan.

Karena sangat semangatnya menandingi seseorang, memburu apa yang belum dipunyai. Jadikan hidup yang ditempuh jadi kurang konsentrasi.

Kamu lepas mensyukuri apa yang telah ada sekarang ini. Walau sebenarnya bila diingat kembali tentu saja ada beberapa hal yang kamu punyai. Khususnya keluarga yang tidak sadar dikesampingkan.

Yakinlah, Tuhan membuat manusia komplet dengan  kekurangan dan kelebihan. Kompetisi dapat membuat kamu kehilangan jati diri.

Lebih bagus kamu lebih perhatian dengan kelebihanmu yang kemungkinan tidak dipunyai seseorang.

Sebenarnya, saingan paling besar kita bukan seseorang. Tetapi kita di periode kemarin. Dibanding habis-habisan menandingi seseorang lebih bagus konsentrasi saja mengoreksi diri.

Tak perlu berbeda secara mencolok cukup yakinkan jika ini hari lebih bagus dari tempo hari. Mulai membuat rutinitas yang dapat tingkatkan tingkat hidupmu. Dapat dari beragam sektor yang ingin kamu kuasai.

Postingan populer dari blog ini

constantly counted on him as well as understood his function

Globe Traveling or even Searching for Enthusiasm Will not Leave That You Are actually

Dark openings: our team believe we've found the mystical birth of one