Jokowi Minta PBB Agar Berbenah Diri dan Lebih Efektif
Presiden Joko Widodo barusan usai sampaikan pidato pertamanya di Sidang Umum PBB ke-75 yang diadakan dengan cara virtual. Tema yang diulas Jokowi dari mulai multilateralisme, perdamaian dunia, COVID-19, sampai ekonomi.
Di kesempatan itu, Jokowi sampaikan pikirannya supaya performa PBB semakin baik. Dia minta supaya PBB berbenah diri supaya kerja sama internasional bisa ditaati oleh beberapa negara di dunia.
"PBB harus selalu berbenah diri, melakukanreformasi, revitalisasi serta efektivitas. PBB harus bisa menunjukkan jika multilateralism delivers,termasuk juga di saat berlangsungnya kritis," kata Presiden Jokowi, Rabu (23/6/2020).
"PBB harus bertambah responsive serta efisien dalam mengakhiri beberapa rintangan global," lanjut Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, muliteralisme ialah salah satu jalan supaya semua negara dapat sama dengan. Jokowi menggenggam konsep supaya tidak ada negara yang dibiarkan.
"No one, no country, should be left behind," sebut Jokowi.
Presiden Jokowi juga memperingatkan supaya tidak ada negara yang egois serta memprioritaskan persaingan, khususnya di waktu epidemi semacam ini.
Disamping itu, Jokowi memperingatkan tempat PBB di New York tidak sebatas jadi gedung saja, tetapi jadi harapan buat supaya generasi hari esok mempunyai kehidupan yang lebih bagus.
"PBB bukan sebatas satu gedung di kota New York, tetapi sebuahcita-cita serta loyalitas bersama-sama semua bangsa untuk capai perdamaian dunia serta kesejahteraan buat generasi penerus," tegas Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sampaikan pidato di Sidang Umum PBB. Ia sampaikan, kerja sama dalam perlakuan COVID-19 harus diperkokoh baik dari kesehatan atau efek sosial ekonomi, diantaranya tentang vaksin.
"Vaksin akan jadi game changer dalam perang musuh epidemi, kita harus kerja sama jika semua negara memperoleh akses sama dengan pada vaksin yang aman serta harga dapat dijangkau," kata Jokowi di Sidang Umum PBB, yang disiarkan langsung lewat account Youtube Sekretariat Presiden.
Ia menjelaskan, untuk periode panjang, tata atur ketahanan kesehatan dunia harus bertambah diperkokoh.
"Ketahahan kesehatan dunia yang berbasiskan pada ketahanan nasional bisa menjadi penentu hari esok dunia," kata Jokowi.
Dari bagian ekonomi, kata Jokowi, reaktivasi pekerjaan ekonomi dengan cara setahap harus mulai dilaksanakan dengan lakukan revisi kekurangan global suplai chains yang ada sekarang ini. Aktivasi ekonomi harus mengutamakan kesehatan masyarakat dunia, dunia yang sehat, dunia yang produktif harus menjadi fokus utama kita.
"Semua dapat terwujud jika kerja sama, bekerja sama, serta bekerja bersama. Silahkan kta perkuat loyalitas, serta konsitsten lakukan loyalitas selalu untuk kerja sama," kata Jokowi.
Presiden Jokowi mengawasi jalannya pembagian pertolongan sosial masyarakat yang terpengaruh Covis-19. Tiap masyarakat akan terima pertolongan sejumlah Rp 600 ribu.
